Training Jurnalistik Konservasi Bawa Mahasiswa Ke Hutan Harapan
Sukses dengan Training Jurnalistik Konservasi yang sebelumnya diadakan di Pekanbaru – Provinsi Riau, fasilitator wilayah (faswil) tengah TFCA Sumatera (Tropical Forest Conservation Act) kembali mengadakan pelatihan tersebut bagi mahasiswa di Kota Jambi pada tanggal 08 – 10 September 2023.
Training Jurnalistik Konservasi Bagi Generasi Muda Kampus adalah salah satu wadah meningkatkan kapasitas bagi peserta dari berbagai kampus untuk melatih kemampuan jurnalistiknya.
“Kita mau menggaet kelompok-kelompok muda yang punya power dalam menyebarkan informasi tentang konservasi lingkungan dalam bentuk produk jurnalis seperti tulisan ataupun melalui gambar,” jelas Sutono selaku Koordinator Faswil Tengah TFCA Sumatera. Kalangan mahasiswa kini harus melek dengan isu-isu lingkungan yang terjadi di Indonesia, khususnya di lingkup provinsi mereka masing-masing. Pengetahuan awal yang mereka miliki dapat menjadi penentu langkah mereka dalam mengkampanyekan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Kampanye digital yang secara tidak langsung mereka lakukan adalah pertukaran informasi melalui sosial media pribadi. Berangkat dari hal itu, Pundi Sumatra selaku faswil TFCA-S mengajak peserta Training Jurnalistik Konservasi ke lokasi kerja mitra TFCA-S, yaitu Konsorsium Burung Indonesia di Hutan Harapan Jambi.
Konsorsium Burung Indonesia beranggotakan Burung Indonesia, PT REKI, dan Perkumpulan Gita Buana dengan judul kegiatan “Penyelamatan gajah di Bentang Alam Hutan Harapan: Dari translokasi ke konservasi”. Hutan Harapan mewakili 28% hutan dataran rendah di Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan. Di Provinsi Jambi sendiri, secara 46.385 hektar sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.327/Menhut-II/2010.
Banyaknya sumber pembelajaran di Hutan Harapan menjadikan salah satu tujuan Pundi Sumatra untuk mengadakan training ini di lokasi tersebut. Bersama dengan delapan peserta yang terdiri dari perwakilan kampus Universitas Muhammadiyah Jambi, Universitas UIN Jambi, dan Universitas Jambi – peserta dibawa untuk menginap di camp PT REKI selama satu malam.

Dalam kata sambutannya, Adam Aziz selaku Direktur Utama PT Reki mengucapkan terimakasih atas kunjungan mahasiswa-mahasiswa dari Kota Jambi yang memiliki minat untuk menyuarakan aksi konservasi. Adam memperkenalkan keadaan Hutan Harapan Jambi hingga kini, dan menceritakan program apa saja yang sudah dilakukan oleh PT REKI bersama berbagai pihak dalam upaya menghijaukan kembali Hutan Harapan.
“Kami sampai saat ini selalu bekerjasama dengan banyak pihak, baik dari pemerintah maupun dari perguruan tinggi. Ada banyak peluang bagi mahasiswa yang mau belajar di sini,” tuturnya.
Pada malam hari, peserta mendapatkan kelas jurnalistik mengenai Naratif Jurnalisme oleh Suwandi dari Media Kompas.com dan materi Foto Video Jurnalistik oleh Bima Pratama dari Media CNN. Pemilihan materi naratif jurnalisme pada pelatihan ini diharapkan mampu mengasah peserta untuk menemukan gaya tulisan yang menarik dan kreatif. Selain itu, jurnalisme naratif juga menyajikan tulisan dengan pola piramida yang mendalam dibanding indepth reporting.
“Tulisan naratif atau feature ini tidak terpaku pada waktu, kejadian puluhan tahun pun masih bisa ditulis menjadi berita, yang penting adalah tulisan kalian membuat pembaca tetap mau membaca sampai tuntas. Inilah kelebihan berita naratif,” tutur Suwandi.
Materi foto dan video jurnalistik mobile yang disampaikan oleh Bima juga tak kalah menarik untuk disimak. Ia menceritakan pengalaman-pengalaman yang ia miliki selama menjadi jurnalis.
“Saya mau membuat penonton itu mengira bahwa saat mewawancarai narasumber, ada yang megang kamera dan ada presenternya. Padahal Saya sendiri yang merekam, saya juga yang bertanya,” tutur Bima saat menjelaskan tentang angle-angle kamera kepada peserta.

Keesokan harinya (09/09), peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Mereka akan mengunjungi lokasi yang berbeda di sekitar Hutan Harapan. Pembagian lokasi ini bertujuan untuk menghasilkan keberagaman produk jurnalistik yang akan dihasilkan peserta. Lokasi yang dituju adalah komunitas Bathin IX, Sekola dan Klinik Besamo milik PT REKI, serta area Sei. Lalang yang kaya akan biodiversitasnya. Dibimbing dengan rekan-rekan dari AJI Kota Jambi, peserta diberikan waktu setengah hari untuk mengeksplorasi lokasi yang ditentukan guna mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.

“Seru sekali bisa mengunjungi lokasi ini. Saya bisa melihat bahwa pendidikan tidak ada batasnya. Komunitas di sini punya hak untuk sekolah,” ujar Amel mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jambi yang mengunjungi lokasi Sekola Besamo.