SEJARAH PUNDI SUMATRA

Gagasan pendirian PUNDI SUMATRA mulai muncul pada tahun 2006, sebagai hasil proses-proses diskusi multipihak pemangku kepentingan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam di Sumatra.  Pada tanggal 19 Oktober 2006, para pihak yang terdiri dari unsur LSM, Organisasi Rakyat, Lembaga Penelitian, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Lembaga Donor menyepakati dibentuknya Community Foundation (CF) di Sumatra dengan nama SSS-PUNDI SUMATRA (Sumatra Sustainable Support – Perkumpulan Untuk Kemandirian Masyarakat Sipil di Sumatra). Lembaga ini kemudian dikukuhkan secara legal dalam Akta Notaris Rahmadhani Hidayat, SH., M.Kn Nomor 16, tanggal 18 Maret 2009. Mandat utama pendirian PUNDI SUMATRA adalah untuk mendukung komunitas agar mampu mengelola dan mendapatkan manfaat dari pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. 

Fokus

Untuk melaksanakan mandate pendiriannya, PUNDI SUMATRA fokus bekerja untuk mendukung pengembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Peran

PUNDI SUMATRA mengambil peran menjadi organisasi nirlaba yang unik karena bekerja dengan komunitas, sector swasta/ perusahaan, pemerintah, dan juga organisasi nirlaba lainnya dalam implementasi  pengembangan ekonomi inklusif dan  berkelanjutan untuk komoditas hutan dan pertanian secara bertanggung jawab di Sumatra.

Strategi

PUNDI SUMATRA bekerja pada berbagai tingkatan rantai pasok (on farm, off farm, market), tetapi memberikan perhatian lebih besar pada tahapan produksi dan pengolahan berdasarkan analisis atas pasar secara konprehensif serta membangun arena bermain yang memunginkan terjadinya Kerjasama usaha UMKM dengan pelaku rantai pasok yang lain.  Fokus pada tahap tersebut karena terdapat petani, masyarakat pinggir hutan dan juga jutaan UMKM memiliki berbagai keterbatasan untuk dapat berperan dan menerima manfaat secara lebih baik dibandingkan actor rantai pasok lain .  Fokus pada rantai pasok tersebut juga dikarenakan berbagai masalah lingkungan seperti perlindungan biodiversity, degradasi hutan dan lahan, kebakaran hutan dan lahan, penggunaan bahan kimia berlebihan, konflik, dan dampak perubahan iklim secara langsung. Dalam setiap kegiatannya, PUNDI SUMATRA mengedepankan strategi membangun kolaborasi, sebagai grant making, serta juga melakukan implementasi langsung